cara budidaya ayam hutan hijau

Ayam hutan hijau menjadi salah satu peluang usaha, yang cukup diminati dan dikembangkan. Sebab, nilai ekonomis dari jenis ayam hutan ini, dapat mencapai kisaran hingga 1-2 juta rupiah per ekornya. Hal inilah yang kemudian menyebabkan jenis ayam ini banyak diburu untuk dikomersilkan. jika anda memang tertarik untuk memiliki peluang dalam bisnis ini, Silakan anda pelajari cara budidaya ayam hutan hijau paling praktis bagi pemula.

 cara budidaya ayam hutan hijau

Berikut 5 cara budidaya ayam hutan hijau

1. Siapkan Kandang

Kandang ayam hutan liar harus dibuat senyaman mungkin, sehingga ayam tidak akan merasa stres dan mudah beradaptasi dengan lingkungan. Adapun kriteria kandang yang baik haruslah mencakup beberapa hal antara lain berikut ini :

  • Ukuran kandang minimal 5×5 meter dengan lantai tanah serta atap dengan bahan yang dingin seperti dari genting atau asbes
  • Dinding kandang di buat semi permanen, atau setengah tiang
  • Tinggi bangunan maksimal 3-5 meter
  • Sekitar bangunan di buat ruang terbuka dengan kanan kiri di pagar rapat, agar ayam tak dapat kabur atau keluar menjauh

2. Memilih Indukan

Kriteria untuk ayam jantan dan betina :

  • Ayam jantan relatif lebih indah dari segi warna bulunya, dimana bagian bulu badannya berwarna hijau bercampur dengan ungu dan beberapa warna lain.
  • Dari segi ukuran badan, ukuran ayam jantan hutan hijau lebih besar dari betina.
  • Sedangkan ayam betina memiliki warna yang lebih standar yakni hanya cokelat dan hitam.
  • Ukuran tubuh ayam betina juga lebih kecil dibandingkan dengan ukuran ayam jantan.
  • Pilih indukan yang pergerakannya aktif dan lincah serta suara kokok yang keras.
  • Amati setiap bagian tubuh ayam, jangan ada yang luka atau cacat.
  • Pastikan kedua indukan ayam dalam kondisi yang sehat, dan tidak terpapar hama atau penyakit.
  • Untuk indukan, anda bisa menyiapkan 3 indukan betina dan 1 indukan jantan dalam satu kandang.

3. Mengawinkan indukan

Pada tahapan ini, anda harus mengawinkan kedua indukan, agar indukan betina dapat bertelur seperti juga yang dilakukan pada cara budidaya ayam bangkok. Tentunya perkawinan dilakukan secara alami oleh kedua indukan, tetapi anda  perlu melakukan beberapa hal berikut :

  • Dekatkan kedua indukan dalam satu tempat atau lokasi, hal ini akan membantu keduanya untuk saling beradaptasi.
  • Saat keduanya menunjukkan rasa ketertarikan, maka perkawinan akan berlangsung.
  • Biasanya kedua indukan relatif membutuhkan waktu yang agak lama untuk saling menyesuaikan diri, hal ini tidak lain adalah karena sifat bawaan ayam hutan hijau yang relatif liar.
  • Jika anda memiliki lebih dari satu indukan,  anda dapat menempatkannya secara bersama sama. sehingga indukan jantanlah yang nantinya akan menyeleksi kepada indukan mana ia ingin melakukan perkawinan.
  • Keberhasilan perkawinan biasanya akan ditunjukkan dengan sifat indukan betina yang agresif, saat akan didekati oleh indukan jantan atau indukan betina lainnya.
  • Maka selajutnya anda harus bersiap untuk menyiapkan wadah atau sarang sebagai tempat indukan betina untuk bertelur.

4. Merawat dan memelihara

Ini yang paling penting dalam cara budidaya ayam hutan hijau. Hampir sama dengan perawatan dan pemeliharaan dalam budidaya unggas lainnya, juga pada cara merawat ayam bangkok. cara merawat dan memelihara ayam hutan hijau adalah sebagai berikut :

  • Pemberian Pakan

Pada habitat aslinya mereka biasa memakan cacing atau juga serangga, yang ukurannya lebih kecil seperti semut atau jangkrik. Maka pada saat dibudidayakan, jenis pakan yang diberikan dapat lebih bervariatif, misalnya saja biji bijian atau juga bekatul sebagai sumber protein. Untuk  pemberian pakan dapat dilakukan minimal 2-3 kali dalam sehari, tergantung kebutuhan hewan.

  • Vaksinasi

Vaksinasi sangatlah penting sebab hal inilah yang nantinya akan dapat mencegah virus atau penyakit , yang menjangkiti ayam hutan hijau yang anda budidayakan. Terlebih lagi, terhadap virus flu burung yang tentunya akan mengamancam. Yang dapat menimbullkan kegagalan dalam budidaya. Oleh sebab itu, maka berilah vaksinasi secara berkala minimal 3-6 bulan sekali dengan meminta bantuan kepada dinas peternakan setempat.

  • Memberikan Vitamin

Jangan lupa untuk memberikan asupan vitamin, hal ini sangat penting, vitamin dapat membuat nafsu makan ayam hutan mejadi lebih baik. Juga merangsang pembentukan anti bodi yang nantinya dapat menangkal serangan penyakit.

  • Membasmi Hama Kutu

Hama kutu sendiri merupakan jenis hama yang kerap menyerang hewan terutama jenis unggas. Untuk melakukan penanggulangan secara efektif, maka selain menjaga sanitasi kandang tetap bersih dan tidak lembab, juga perlu dilakukan pemberian obat anti kutu secara berkala.

5. Proses Penetasan Telur Ayam Hutan Hijau

Nah, tentunya setelah ayam betina bertelur maka tahapan selanjutnya adalah proses penetasan. untuk mendapatkan hasil dari budidaya yang dilakukan dalam cara budi daya ayam hutan hijau. Penetasan dilakukan secara alami, dimana indukan betina nantinya akan mengerami telur selama 21 hari hingga telur menetass. Jika dalam waktu tersebut telur tak kunjung menetas, maka berarti telur memiliki kualitas yang jelek. Maka anda dapat memulai tahapan ulang dengan mengkawinkan kembali indukan.

Itulah 5 cara budidaya ayam hutan hijau paling praktis bagi pemula. Jika anda pencinta unggas, dan membudidayakannya. Anda mungkin bisa juga membudidayakan ayam babon, indukan untuk ayam bangkok. Ayam bangkok merupakan ayam yang paling banyak di gemari di indonesia, terutama ayam bangkok jenis petarung.

 

 

Kiriman serupa